Assalamu’alaikum
Salam sayang teruntuk Ibuku tercinta
Ibu, Alhamdulillah kabarku baik, sehat, dan selalu dalam
lindunganNya. Semoga kabar Ibu demikian adanya.
Maafkan aku telah membuat Ibu cemas karena terlambat memberi
kabar.
Ibu adalah kekuatan bagiku. Ibu adalah semangat hidupku,
lalu bagaimana mungkin aku melupakanmu?
Saat kangen Ibu, aku juga membuka album foto. Berharap engkau
ada di sampingku, membelai lembut kepalaku, mendengarkan keluh kesahku.
Seandainya waktu bisa kuputar, ingin aku kembali ke masa itu. Dimana Ibu selalu
membelaiku, menciumiku. Ah Ibu, aku kangen sekali padamu.
Bagaimanapun, waktu terus bergulir dan aku telah dewasa. Aku
telah berkeluarga, namun Ibu yang selalu ada di pikiran. Saat sedang memasak,
aku selalu ingat petuah Ibu. Saat sedang bermain dengan anakku, aku teringat
pesan Ibu “jangan biarkan anak kecil bermain sendirian, temani ia”. Pun saat
sedang bersama suami, Ibu yang ada di benakku “jangan sampai membiarkan perut
suamimu kosong, karena cinta datang dari hati dan hati dekat dengan perut”.
Hehehehe… Wejangan Ibu selalu membuatku tersenyum.
Ibu jangan khawatir, aku akan selalu mengabari Ibu. Tak ada
tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain engkau, Ibu. Akan kupastikan Ibu
selalu mendapatkan kabar terbaik dari anakmu ini.
Aku selalu bersyukur terlahir dari rahim Ibu. Seandainya aku
bisa memilih, aku ingin selalu berada di dekatmu dan merawatmu, Ibu. Namun,
jarak tak akan pernah bisa memisahkan hatiku denganmu Ibu. Engkaulah pelita
hidupku, kebahagianmu adalah kebahagianku juga.
Aku sayang padamu Ibu.
Anakmu tercinta- Eni Rahayu
0 Comments