Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak


Tiga Kata Ajaib yang Membuatku Dekat dengan Anak - Orang tua mana yang tidak ingin dekat dengan anak? Sesibuk apapun orang tua bekerja pasti tetap ingin bisa dekat dengan anak karena kedekatan orang tua dan anak adalah salah satu fondasi agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Tapi ada beberapa keadaan yang membuat orang tua sulit dekat dengan anak, saya salah satunya yang mengalami.

Saat Sasa, anak sulung saya, belum genap berumur lima tahun dia tidak bisa dekat dengan saya. Sejak bangun tidur hingga tidur lagi di malam hari, dia nempel terus pada ayahnya, hanya mau saya gendong kalau butuh ASI dan ingin disuap saat makan. Awalnya, saya merasa biasa saja hingga akhirnya berfikir, enak nih kalau nggak kemanthil (lengket) sama saya, berangkat kerja nggak harus umpet-umpetan sama anak, karena ada beberapa teman yang anaknya nggak mau lepas dan harus main petak umpet dulu saat mau berangkat kerja.

Tapi kebahagiaan itu tak berlalu lama, naluri keibuan saya muncul apalagi Sasa adalah anak pertama. Rasanya aneh saat melihat Sasa nempel terus pada ayahnya, rasanya ada yang janggal saat berangkat kerja tapi anak saya lagi asyik bermain dengan sang ayah. Saya mulai merasa iri mendengar emak-emak lain yang dengan bangga menceritakan anaknya yang nangis saat ditinggal kerja. Huhuhuuuu.... 😒😰 Saya jadi khawatir jika sampai besar Sasa tidak dekat dengan saya, padahal saya ingin bisa menjadi sahabatnya suatu saat nanti. Sahabat yang pertama kali mendengarkan curhatan saat ia jatuh cinta, hihihi.
Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
Pertama kali Sasa menangis saat kutinggal kerja

Alhamdulillah, setelah berdialog dan berdiskusi dengan suami perihal kekhawatiran saya itu, kami melakukan beberapa cara yang dapat membuat Sasa lebih dekat dengan saya. Hasilnya, ketika berumur kurang lebih 2 tahun, Sasa mulai merengek saat tak melihat kehadiran saya, dia mulai nangis ketika saya berpamitan untuk berangkat kerja. Cara apa sih yang saya dan suami lakukan agar Sasa bisa dekat dengan saya?

Lebih Sering Memeluknya 
Sebagai ibu pekerja, waktu saya untuk Sasa jadi berkurang karena harus pergi ke kantor sejak pukul tujuh hingga dua siang. Pun saat pulang kerja, saya nggak bisa langsung bermain dengannnya karena harus mengerjakan pekerjaan domestik. Mungkin itulah mengapa Sasa lebih memilih bersama dengan ayah daripada bundanya. Akhirnya, saya meminta tolong suami untuk membantu mengerjakan pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga. Kami bekerja sama saling membagi waktu antara anak dan pekerjaan rumah.

Sepulang kerja saya tidak langsung menyapu atau mencuci piring, melainkan menggendong Sasa dan memeluknya lebih lama. Awalnya memang agak sedikit dipaksa karena Sasa terbiasa bersama ayahnya, namun lama-kelamaan dia terbiasa menyambut kedatangan bundanya sepulang kerja dan langsung diajak bermain.

Jika biasanya Sasa didampingi ayahnya saat hendak tidur, untuk selanjutnya saya yang mengambil alih kegiatan tersebut. Berharap memiliki waktu lebih lama bersamanya, saya pun membacakan dongeng sebelum tidur untuk Sasa. Alhasil putri pertama saya ini luluh dan ketagihan dibacakan buku sebelum tidur. Saya bersyukur sekali bisa dekat dengan anak kembali setelah lebih sering memeluknya.

Mengucapkan "Bunda Sayang Sasa"
Tidak hanya sekali-dua kali saya mengucapkan kata "Bunda Sayang Sasa" dan berharap meluluhkan hatinya agar lebih dekat dengan saya. Setelah berhasil merebut perhatian Sasa dengan cara pertama, saya pun gencar melakukan trik yang kedua ini. Setiap hendak tidur, usai membaca dongeng saya mengelus kepalanya sambil membisikkan kata "Bunda Sayang Sasa" hingga ia terlelap. Begitu juga ketika bangun tidur, saya juga membisikkan kata yang sama, setiap hari.

Apakah ada hasilnya? Ada dong, Sasa semakin dekat dengan saya namun tidak berpaling dari ayahnya. Rupanya usaha saya (dibantu suami) tidak sia-sia, ketika berumur 3 tahun Sasa kemanthil (ehm, Bahasa Indonesianya apa ya? Pengen ikut kemana saja saya pergi) dengan saya. Apa saya nggak merasa kerepotan? Ah, sama sekali enggak, saya malah bangga karena anak saya selalu merindukan kehadiran bundanya.

Memberikan Full Time untuk Sasa
Lho, katanya kerja? Berarti nggak bisa full time dong menemani anak? Hehehe. Yup, saya memang nggak bisa setiap hari bersamanya, makanya saat libur bekerja, full time saya khususkan untuk anak. Alhamdulillah suami pengertian meskipun saya masak ala kadarnya karena ingin bermain dengan anak. *Yeee... emang sebenarnya jarang masak yang aneh-aneh, hihihi.

Penyesalan Tak Boleh Datang Dua Kali

"Penyesalan adalah sebuah pengalaman dan hikmahnya besar"

Aira, anak kedua saya pun lahir. Sempat menyesal saat melahirkan anak pertama, saya berusaha untuk tidak mengulangi lagi. Saat Aira lahir saya juga bertekad memberikan full ASI dan berhasil hingga enam bulan. Bukan berarti saat Sasa lahir saya tidak berniat memberikan full ASI, hanya saja masih kurang pengalaman dan niat saya lemah. *maafkan Bunda ya, Nak!

Saya juga merasakan perbedaan kedekatan antara Sasa dan Aira. Apa mungkin pemberian ASI (full/tidak) berpengaruh pada kedekatan anak dan ibu? Entahlah, tapi itulah yang saya rasakan. Meskipun saya tinggal kerja, Aira masih lengket saja pada saya 😍😍. Namun, bisa jadi karena saya juga menerapkan cara-cara yang saya gunakan untuk membuat Sasa melabuhkan hatinya pada saya (ish, apaan sih? 😎).

Pentingnya Seorang Ibu Dekat dengan Anak

Tak dapat dipungkiri jika dekat dengan anak sangat banyak manfaatnya, tidak hanya saat kecil saja tapi hingga mereka dewasa. Kedekatan anak dengan ibu ternyata dapat mencegah perilaku negatif saat anak mendapatkan perlakuan buruk dari teman-temannya, berbeda dengan anak yang tidak dekat dengan orang tua. Menurut penelitian yang dilakukan University of Michigan, anak yang diperlakukan dengan baik oleh orang tua melalui komunikasi verbal maupun nonverbal dapat mengurangi dampak negatif pada anak-anak, misalnya bermusuhan dengan teman.

Selain itu, anak yang dekat dengan ibu memiliki kondisi mental yang lebih stabil. Bonding ibu dan anak akan menimbulkan perasaan nyaman dan terlindungi. Perasaan nyaman yang dirasakan anak dapat mengurangi potensi stres. Hal ini tentunya akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, semangat, dan berprestasi.

Caraku Dekat dengan Anak, Gunakan Tiga Kata Ajaib


Setelah tahu jika kedekatan ibu dengan anak membawa pengaruh yang besar bagi masa depan mereka kelak, saya pun selalu berusaha sedekat mungkin dengan anak. Beruntung sekali suami juga ikut membersamai tumbuh kembang buah hati. Tanpanya, saya nggak yakin mampu merawat dan membesarkan titipian Tuhan yang unik ini.

Beberapa literatur mengatakan jika kedekatan seorang ayah dengan anak juga berpengaruh pada prestasinya. Anda percaya? Saya sangat percaya karena telah terbukti pada si sulung, Sasa. Alhamdulillah putri pertama saya cukup cerdas, tampak dari cara dia menyikapi sesuatu dan selalu penasaran pada suatu hal. Beberapa bulan lalu dia terima rapor Ujian Tengah Semesternya dengan nilai tertinggi dan saya menyimpulkan jika itu adalah hasil kedekatannya dengan ayah dan bundanya.

Lalu, bagaimana sih cara saya untuk selalu menjaga kedekatan dengan anak? Cukup simple, yaitu dengan tiga kata ajaib dalam setiap aktivitas dan keseharian. Apa saja tiga kata ajaib tersebut? Tolong, terima kasih, dan maaf.

Ya, saya berusaha untuk tidak meninggalkan ketiga kata ajaib tersebut dalam beraktivitas. Setiap ingin meminta bantuan anak-anak atau suami, saya tak lupa mengucapkan kata "tolong". Hal ini juga saya tekankan kepada mereka untuk mengucapkan "tolong" sehingga tidak terkesan memerintah. Meminta tolong dapat melembutkan hati seseorang sehingga mau membantu kita dan terbukti jika ini adalah cara yang paling sopan.
Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
Sasa kecil membantu bunda menyiram bunga


Kata kedua yang saya gunakan untuk selalu dekat dengan anak-anak adalah selalu mengucapkan "terima kasih". Setelah mendapatkan bantuan dengan diawali minta tolong, alangkah baiknya jika kita juga mengucapkan "terimakasih" sebagai balasan karena mereka telah meluangkan waktu. Memang sulit, tapi jika dilatih sejak kecil maka anak akan terbiasa mengucapkannya. Dengan mengucapkan terima kasih, anak-anak akan merasa dihargai karena kata "terima kasih" tak bisa digantikan dengan uang tapi hanya bisa diberikan secara tulus dengan hati.

Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
perlahan tapi pasti tiga kata ajaib mujarab mempersatukan kakak dan adik


Terakhir adalah kata "maaf". Jujur saja, saya termasuk orang yang dibesarkan dalam lingkungan yang sulit mengucapkan kata maaf. Namun, saya bertekad mengajarkan kepada anak-anak saya bahwa mengucapkan kata maaf tidaklah sulit, apalagi jika dilakukan sejak dini. Saat ini, jika Sasa berbuat salah kepada adiknya, dengan ringan dia akan menucapkan maaf meskipun Aira masih agak sulit mengucapkannya, tapi Aira sudah mulai tahu jika dengan meminta maaf keadaan akan menjadi lebih baik.
Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
kerjasama dengan suami sangat penting untuk membangun bonding


Lalu, apakah hanya dengan tiga kata ajaib itu saja saya bisa menjadi lebih dekat dengan anak? Tentu saja tidak, untuk dekat dengan anak tidaklah hanya dengan kata-kata tapi juga harus dibarengi dengan perlakuan nyata. Ketiga kata ajaib tersebut saya kolaborasikan dengan aktivitas berikut.
  1. Meluangkan waktu untuk memeluknya setiap hari.
  2. Menghadirkan quality time setiap saat dengan tidak melakukan aktivitas lain saat bersama anak-anak, misalnya nonton tv atau bermain gadged.
  3. Memperlihatkan kemesraan orang tua kepada anak-anak, tentunya kemesraan yang wajar seperti saling peluk dan cium sehingga anak-anak merasa aman ketika tahu ayah-bundanya baik-baik saja.
  4. Tidak segan-segan mengucapkan I Love You setiap saat.
  5. Selalu melibatkan mereka dalam aktivitas apapun dirumah atau di luar rumah sebagai bentuk pemberian teladan kepada anak. 

Jika Anak Sakit, Benarkah Kedekatan Ibu dan Anak Terganggu?

Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
Aira lebih suka memeluk guling daripada bermain saat sakit
Setiap anak memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda, ada yang mudah sakit dan ada juga yang hanya setahun sekali disapa demam. Hal ini tentu saja membuat para ibu khawatir karena melihat keaktifan anak berkurang. Disinilah peran seorang ibu akan tampak sangat berguna, kedekatan ibu dan anak akan dapat mengusir penyakit dengan lebih cepat. Mengapa bisa begitu?

Ya, pelukan ibu adalah obat jitu saat anak sakit. Bukan hanya kasih sayang yang ditransfer ibu kepada anak, melainkan rasa aman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh si kecil. Namun, ada kalanya demam menyerang anak-anak sehingga ibu terlalu khawatir dan tak bisa hanya memberinya pelukan. Walaupun sebenarnya demam adalah reaksi pertahanan tubuh untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh, tapi jika ibu terlalu khawatir dan takut anak menjadi kejang lebih baik jika memberikan penurun panas.
Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
Hati gembira melihat senyumnya lagi, untung ada Tempra

Siapa sih yang nggak risau melihat anak yang tiba-tiba murung? Sasa dan Aira selalu murung saat demam, mereka tak lagi ceria dan pengennya mendekam di kasur terus. Apalagi jika demamnya terlalu tinggi, satu derajad lebih tinggi dari suhu normal tubuh anak, maka saya segera memberikan obat penurun panas. Atas rekomendasi beberapa teman, saya memilih Tempra Syrup untuk menurunkan demam si kecil.

Mengapa harus Tempra? Saya nggak asal pilih lho ya, selain atas rekomendasi teman yang mengatakan bahwa Tempra manjur, saya juga memperhatikan aspek lainnya, yaitu:

Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
Tempra Syrup selalu ada di rumah

  • Aman di lambung karena Tempra Syrup mengandung paracetamol yang aman di lambung atau tidak menyebabkan iritasi di lambung. So, aman untuk anak-anak karena juga tidak mempengaruhi fungsi ginjal.
  • Tempra Syrup tidak perlu dikocok karena formulanya sudah dibuat larut 100%. Jadi tidak ada endapan yang tersisa di botol saat kita lupa mengocoknya.
  • Tempra Syrup dilengkapi gelas takar dengan dosis yang tepat di dalam kemasan. Nggak ada critanya over dosis atau kurang dosis jika digunakan sesuai petunjuk.
Oiya, selain menurunkan demam Tempra Syrup juga dapat meredakan nyeri. Saat Sasa merasakan nyeri sakit gigi, saya juga memberikan Tempra Syrup untuk mengurangi rasa nyerinya. Bentuknya yang mungil (tersedia dalam ukuran 60ml) membuat Tempra Syrup dapat kami bawa kemanapun saat bepergian, sedia payung sebelum hujan.
Nah, meskipun anak demam, ternyata tidak menggangu kedekatan ibu dan anak sekalipun, bukan? Kedekatan ibu dan anak akan semakin mempercepat proses penyembuhan demam si kecil.

Selalu Ada Cinta di Hati Bunda

Bagi saya, dekat dengan anak-anak adalah bukti bahwa selalu ada cinta di hati bunda. Melalu tiga kata ajaib yang membuat dekat dengan anak, "tolong, terima kasih, dan maaf", saya ingin menunjukkan bahwa anak-anak adalah segalanya. Berharap mereka akan selalu ingat pada tiga kata ajaib tersebut dan membawanya hingga mereka dewasa kelak. Tiga kata ajaib yang dapat merubah hidup mereka untuk menjadi lebih baik.
Tiga Kata Ajaib yang Membuat Dekat dengan Anak
bahagia itu... bisa dekat dengan anak-anak


Kalau kamu, apa yang kamu lakukan untuk dekat dengan anak? Cerita, yuk! Di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel yang saya ikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra ini ya.

Sumber:

  • https://www.suara.com/health/2015/04/10/100900/dekat-dengan-ibu-tangkal-dampak-bully-bagi-anak-perempuan 
  •  http://www.taisho.co.id


Post a Comment

70 Comments

  1. aaw sweet banget.... sehat terus ya nak!

    ReplyDelete
  2. Topiknya sensitif buat aku hihi
    Aku udah dewasa tapi dekat sama ibu itu rasanya weird banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. hhahaha... benr banget, mmbahas ibu memang selalu sensitif

      Delete
  3. Tolong, terimakasih, maaf serta peluka itu efektif. Bikin dekat lagi dengan anak.
    Cinta ibu bikin anak tetap nyaman saat dia sedang tidak nyaman atau lagi sakit.

    ReplyDelete
  4. Duh pengen banget dipeluk 3 jagoan lagi

    ReplyDelete
  5. Bener bgt mb, sering denger 3 kata itu dari mama kece... Tunggu ceritakuu, aq juga punya cerita ttg bunda 😁

    ReplyDelete
  6. Tentang kedekatan pada anak, aku pernah mengalami sesal pada anak pertama. Dan itu membuatku tidak mau mengulanginya lagi pada anak kedua. Tapi memang nyata sekali bedanya. Dengan anak kedua aku jadi lebih dekat dan terbiasa melakukan hal-hal yang mbak sebutkan di atas.

    ReplyDelete
  7. kedekatan ibu dan anak akan selalu dikenangnya.

    ReplyDelete
  8. ^^’ itu ade nya masa di kasih popcorn si dek.. hehehe.. aku juga menerapkan 3 kata ajaib itu ke anakku walau masih bayi, thank you, sorry, and please

    ReplyDelete
  9. Adek sehat terus ya Sayang, biar bundanya nggak khawatir.

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah tiga kata ajaib itu selalu adadalam keseharian kami dan kriting-kriting lebih dekat dengan kami.

    ReplyDelete
  11. Sejak anak saya lahir 29 bulan yang lalu, saya memberi ASI eksklusif. Bahkan sampai sekarang masih ASI, karena masih dalam proses penyapihan. Untuk menyapihpun saya memilih dengan metode: menyapih dengan cinta. Saya mulai ketika Fides berumur 23 bulan sampai sekarang hanya nenen ketika mengantuk dan ingin tidur.
    Selain ASI, cara mendekatkan diri dengan anak adalah dengan memijatnya sebelum mandi. Diantaranya ada kata: I Love You. Sampai sekarang dia sudah bisa minta I Love You sendiri.

    ReplyDelete
  12. Ada kalanya loh ibu bekerja malah lebih berkualitas waktunya bersama anak. Kadang ibu rumahan kaya aku merasa bersama anak sepanjang hari tapi selama bersama mereka disambi yg lainnya ����

    ReplyDelete
  13. 3 kata ajaib ini memang sangat ajaib..

    ReplyDelete
  14. Saya juga sempat merasa anak saya lebih memilih nenek atau ayahnyaketimbang saya, mbak. Padahal anaknya saya susui tiap hari. Tapi alhamdulillah sih sekarang dia dah mulai lengket sama saya. Bisa jadi karena waktu itu saya nggak benar-benar mencurahkan cinta saya sama dia

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, iya mbak, saya juga pernah takut anak-anak lenket pada neneknya,soalnya neneknya tuh terlalu memanjakannya

      Delete
  15. peluk memeluk... ini mah ritul keseharianku sama Juna... heheheh

    ReplyDelete
  16. Tolong, terima kasih, dan maaf. Keliatan simpel banget ya mbak, tapi dengan tiga kata ajaib itu bisa mendekatkan kita dengan si kecil..

    ReplyDelete
  17. Semangat selalu adek ya. Semangat juga buat bundannya.

    ReplyDelete
  18. Ahh suka ga tega kalo lihat anak nangis ketika ditinggal bekerja ya bun, hiks..

    Kalo aku sih salah satu pendekatan ke anak ya hampir sama Bun dengan yang di atas, tapi kami kjarang mengungkapkan kata2 i love you, lebih seringnya ke sentuhan. Pokonya dulu bertekad kalo punya anak harus dekeet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, kalau deket sama anak, tenang jadinya

      Delete
  19. Kata2 tolong, maaf, terima kasih emang mesti ditanamkan sejak kecil ya mbak.
    Saya pun kepengen anak2 jadi deket sama saya, sampai mereka dewasa dan punya kehidupan sendiri2 kelak aamiin :D
    Moga2 sehat2 terus ya anak2 kita aamiin :D

    ReplyDelete
  20. Banyak yg bilang urus anak repot. Tapi tidak sedikit juga yang kerepotan pengen punya anak...

    ReplyDelete
  21. tolong, maaf, terima kasih. Ini tiga kata yang penting diajarkan pada anak sejak dini :)
    thanks for sharing

    ReplyDelete
  22. Anakku demam pasti kalau tumbuh gigi. Tapi untungnya selalu sedia Tempra :D

    ReplyDelete
  23. Tolong, maaf, terima kasih memang kata ajaib yang jadi pencair hubungan dengan siapapun, terutama anak..Cerita yang menyentuh Mbak..Alhamdulillah Sasa sudah dekat dengan Bundanya..Semoga sehat selalu ya Sasa dan Aira:)

    ReplyDelete
  24. Si kaka udah kelas enam jadi ritual peluk memluk udah agak jarang. Berasa diingatkan kembali. Thank you for sharing Mba

    ReplyDelete
  25. Sambut bunda tiap pulang kerja. Oh bahagia dipeluk bunda.

    ReplyDelete
  26. setuju deh mba, tiga kata itu memang punya kekuatan ajaib banget, simpel tapi bener2 mengedukasi dan sangat bermakna ya

    ReplyDelete
  27. Hampir sama, Mbak. Tiga kata itu juga saya katakan pada si kakak sejak kecil. Jadi, saat ia punya adek pun itu bisa mendekatkan kami. Karena pastinya perhatian saya harus terbagi dua sejak si adek lahir

    ReplyDelete
  28. Tiga kata itu memang seharusnya diajarkan kepada anak sedari kecil ya Mbak.

    ReplyDelete
  29. Jadi dekat dengan anak itu bikin bahagia ya.

    ReplyDelete
  30. Tolong, maaf dan terima kasih ini memang kata yang harus sering banget diucapkan, jangan pelit-pelit deh buat ngucapin 3 kata itu nanti banyak yg bilang gak sopan apalagi sama yg lebih tua ya mba.

    ReplyDelete
  31. Sweet-nya. Terima kasih banyak atas sharing-nya, Mba.

    ReplyDelete
  32. 3 Kata ajaib perlu ditanamkan sejak kecil. Nikmati wkt bersama anak wlpn bekerja. Nanti ketika mrk sdh besar kita akan kehilangan momen indah itu

    ReplyDelete
  33. Aku kalok mau berangkat sekolah trs lihat bocah nangis, rasanya, nggak sanggup. Tp ya mau gmn lgi. Ujung2nya malah mbrebes mili di bus. Hiks.
    Jd maulah aku ikut praktekin ini jg.
    Byr ttp deket sm bocah
    Makasih share nya ya mbk

    ReplyDelete
  34. menyenangkan yaaa kalo bisa romantis gitu hehhehe..

    ReplyDelete
  35. Jujurnya anak pertamaku cewe, jauh lebih deket ke papinya. Yg cowo si bubgsu, baru deket ama aku. So far sih, aku msh seneng begini mba. Biar pada megang 1-1 :D. Bukan berarti ama anak pertama aku ga deket. Tp kalo dia diksh pilihan mau ikut siapa kalobpergi2, pasti ama papinya. Yo wislah.. Akunya juga jd bisa fokus ama kerjaan dan si bungsu. Sesekali kita main bareng, liburan bareng, walopun yg 1 gandengan ama si papi, yg 1 nya ama aku

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... nice sharing mbak, makasih udah mampir ya

      Delete