Suatu hari saya bertanya pada adik perempuan yang masih SMK kelas dua. “Kamu setuju enggak dengan pacaran?”
“Aku sih pengen pacaran kalau sudah lulus SMA aja.”
“Kenapa harus pacaran? Mending fokus aja cari pengalaman kerja. Kan katanya kamu pengen jadi desainer yang sukses?” Saya berusaha tidak menggurui.
“Tapi aku pengen pacaran.” Jawabnya singkat.
Setelah itu saya belum mengajaknya ngobrol
lagi. Saya juga enggak menanggapi jawaban singkatnya tentang pacaran. Memang
seharusnya saya meluruskan niatnya agar tidak sampai terjerumus ya. Tapi nyatanya
sampai sekarang dia enggak pacaran kok.
Namun, hal ini tetap saja membuat saya
was-was karena ibu saya tuh kurang gaul sehingga kurang tahu lah caranya
komunikasi dengan anak milenial, hehehe. Saya pun enggak bisa berharap pada ibu
untuk memberikan pemahaman kepada adik tentang pacaran.
Belum lagi sekarang tuh kuota internet udah
receh banget dan remaja bisa dengan mudah mendapatkan informasi apapun melalui
smartphonenya. Begitu juga dengan film di bioskop dan drama korea yang
menggambarkan pergaulan bebas. Berdoa agar adik saya selalu mendapat
perlindunganNya sih udah ya, tapi kan tetap harus berusaha.
Sebenarnya, perbedaan umur yang jauh
membuat saya dekat dengan adik. Saya kelas dua SMA ketika dia lahir dan sekarang
kami sering jalan bareng. Malah saya dikira ibunya, hehehe. Jadi saya tahu
banget bagaimana sifat dan wataknya. Apalagi di usianya yang awal remaja ini
pasti enggak suka banget diceramahin, ya kan? Meskipun sebenarnya saya pengin
banget adek enggak usah pacaran dan taaruf aja untuk mendapatkan jodohnya.
Tapi gimana donk cara kasih tahu adek kalau
pacaran itu dilarang dalam Islam dan taaruf adalah jalan terbaik untuk
menemukan jodoh?
Komik Islami Muslimah Gaul Taaruf
Beruntung sekali saya kenal dengan Bunda
Cetra Aditya yang menawarkan bukunya untuk saya review. Aslinya saya enggak
tahu buku apa. Beneran lho. Cuma tahu judulnya aja. Nah pas sampai rumah tuh
adik saya yang terima dan dia baca. Bagus, katanya.
Eh, pas say abaca beneran bagus banget dan
“masooook, pak eko!” wkwkwk
Sampul komik islami
ini cerah, oranye menyala, tapi tidak dengan isinya yang memang tidak
berwarna-warni. Persis seperti komik-komik lainnya namun ada warna senada
dengan sampulnya. Sebelum membaca, seperti biasa saya bolak-balik dulu halaman
demi halaman agar tidak melewatkan hal penting. Apalagi saya tidak menemukan daftar
isi padahal saya kalau baca buku mesti dimulai dari daftar isi.
Ya sudah, saya
langsung cerita aja tentang isinya komik islami ini.
Terdiri dari 24
judul yang tiap judulnya memuat rata-rata empat halaman cerita komik ini
menceritakan tentang taaruf dengan sangat menarik. Bagi saya yang tidak
mengenal agama secara mendalam, buku ini sangat mencerahkan. Bahasanya santai
dan tidak menggurui karena dikemas melalui obrolan-obrolan seru diantara
tokoh-tokohnya.
Ya, ada Rena,
Safina dan teman-temannya yang seru dan kocak. Khas Bahasa anak muda deh jadi
buku ini pas sekali untuk remaja usia 17+ seperti yang tertera pada cover
belakang Komik Islami Muslimah Gaul Taaruf. Sebenarnya sih pengenalan taaruf bisa dimulai sejak anak usia SMP kelas 1 atau sudah baligh. Jadi buku ini tidak hanya untuk usia 17+ ya...
Di awal cerita, diceritakan beberapa remaja
berjilbab yang masih suka kepo berita artis yang mengunggah foto mesra dengan pacarnya.
Padahal kan pacaran aja udah dilarang dalam Islam apalagi mengumbarnya di media
sosial. Hal ini pun ditegaskan dengan sebuah hadis dari HR. Ahmad, Muslim “Barangsiapa
mengajak kepada kesesatan dia mendapatkan dosa setiap orang yang mengikutinya,
tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” – hal.6
Nah, pada judul-judul berikutnya juga akan
ada hadits dan arti ayat-ayat alquran yang menyertai. Sebagai pembaca saya pun
mendapatkan ilmu agama juga selain cerita yang menarik. Jadi ingat komik islami
yang sering saya baca saat SMA dulu karyanya bunda Asma Nadia.
Oke, lanjut ya…
Melalui komik islami ini penulis ingin
menyampaikan bahwa mencari jodoh bukan hanya dilalui lewat pacaran. Lha pacaran
itu loh dilarang dalam Islam, sudah pasti lah kalau banyak kekurangannya. Terus
kenapa juga masih banyak remaja pacaran?
Saya kok jadi ingat dengan tulisan Bunda
Asma Nadia tentang pacaran ya. Maaf saya singgung sedikit deh ya. Menurut Asma
Nadia di bukunya Twitografi Asma Nadia, pacaran enggak akan mendekatkan ke
pintu surga. Pacaran hanya akan membuat sakit hati, buang-buang waktu, air
mata, dan energi. Jadi, lebih baik menggali potensi untuk berprestasi. Gituuu….
Apa iya pacaran itu enggak ada positifnya
sama sekali? Btw, untuk apa sih menempuh hal yang dilarangNya dengan alasan
apapun? *piss
So, Komik Islami Muslimah Gaul Taaruf ini
pas banget ya buat kalian yang masih bingung kenapa enggak boleh pacaran dan
gimana juga caranya mendapatkan jodoh dengan cara yang diajurkan Islam yaitu
taaruf.
Saya kira taaruf itu berkenalan lebih dekat
sebelum menikah, eh ternyata saya salah pemirsa (adakah yang seperti saya? Wkwkwk).
Dalam Islam, ukhuwah berarti persaudaraan
dan tingkat yang paling dasar dalam ukhuwah adalah taaruf. Jadi taaruf itu bukan
sebatas perkenalan lawan jenis untuk menikah tapi juga saling mengenal antara
saudara seiman. (hal.68)
Jadi kalau ada yang merasa melakukan taaruf itu sama seperti membeli kucing dalam karung, kayaknya enggak benar sepenuhnya deh. Bisa jadi salah tuh taarufnya. Melalui komik islami ini, penulis juga menyampaikan jika melalui taaruf calon pasangan bisa saling mengenal lebih dekat, baik melalui saling tukar CV atau lewat keluarga dekat.
Terus, menurut saya juga beda loh ya antara terpaksa menikah karena langsung dijodohkan dengan taaruf dulu. Biasanya yang terpaksa menikah itu tanpa ba bi bu gitu dan langsung menikah. Beda dengan taaruf yang berusaha untuk saling mengenali calon pasangan.
Jadi kalau ada yang merasa melakukan taaruf itu sama seperti membeli kucing dalam karung, kayaknya enggak benar sepenuhnya deh. Bisa jadi salah tuh taarufnya. Melalui komik islami ini, penulis juga menyampaikan jika melalui taaruf calon pasangan bisa saling mengenal lebih dekat, baik melalui saling tukar CV atau lewat keluarga dekat.
Terus, menurut saya juga beda loh ya antara terpaksa menikah karena langsung dijodohkan dengan taaruf dulu. Biasanya yang terpaksa menikah itu tanpa ba bi bu gitu dan langsung menikah. Beda dengan taaruf yang berusaha untuk saling mengenali calon pasangan.
Memang sih banyak pasangan yang tanpa
taaruf pun hidup mereka damai tapi melalui taaruf juga hampir semua pasangan
yang kukenal juga alhamdulillah berhasil menjalin keluarga yang sakinah.
Bukankah lebih baik melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya?
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:
216, hal.47)
Ilustrasi yang menarik membuat saya tergerak
membacanya langsung sampai habis. Ya, hanya 86 halaman sehingga tidak sampai 30
menit selesai. Hanya saja saya agak bingung dengan tokoh-tokohnya, mungkin akan
lebih baik jika di awal juga diceritakan siapa saja tokohnya.
Ya kalau doraemon yang tiap karakter
tokohnya dibuat dengan wajah berbeda. Lah di komik islami kan wajahnya mirip-mirip
dan pakai jilbab semua. Saya bisa membedakan karakter tokoh setelah membaca
lebih dari separuh.
Tapi secara keseluruhan isinya bagus. Pas
sekali nih kalau ada ibu-ibu yang bingung gimana cara mengedukasi anaknya tentang
pacaran dan taaruf. Kado aja Ananda dengan Komik Islami Muslimah Gaul Taaruf,
pasti syukaaaa.
-
6 Comments
Seiring berkembangnya zaman, dakwah juga harus berkembang ya Mbak. Dengan komik, nilai dakwah lebih mudah diterima, dan kita pun punya media untuk memberikan pengetahuan Islam kepada orang-orang terdekat.
ReplyDeleteBenar sekali kakak.kalau enggak mengikuti perkembangan zaman malah sulit diterima nanti ya
Deletelwat komik solusi banget mbak buat para remaja sekarang untuk baca yang beginian, semoga mereka lebih tertarik, memang aneh juga ya kalau mau pacaran pas masih pendidikan, mending fokus ke kerjaan dan pendidikan saja dulu, nanti kalau udah masanya taaruf lalu nikah deh
ReplyDeleteSemoga saja banyak yang tertarik ya karena remaja sekarang lebih suka baca smartphone 🙈
DeleteBanyak yang takut taaruf padahal lebih manis kalau pacaran setelah menikah (pengalaman pribadi)
ReplyDeleteMakasih sharingnya mbak
Delete