Bahagia itu sederhana. Bisa menikmati makanan kesukaan
bersama keluarga tercinta, suami dan kedua anakku. Apalagi jika makannya sambil
wiskul alias wisata kuliner. Hehmm…
Salah satu makanan favorit suamiku adalah durian. Awalnya
saya tidak suka durian, baunya yang menyengat membuat saya ingin muntah. Tapi
keajaiban terjadi ketika saya hamil anak kedua, saat usia kehamilan dua hingga
5 bulan, saya ngidam makanan yang berbau durian. Aneh bin ajaib, nggak muntah
sodara-sodara. Padahal saat itu hampir setiap makanan yang masuk termuntahkan
#eh,curcol.
Saya bukan pecinta kuliner, jadi tidak begitu tahu
tempat-tempat nongkrong dengan makanan yang menggiurkan. Tapi saat melihat
postingan teman tentang De Duren. Tiba-tiba saja hasrat saya ingin makan durian
muncul. Katanya sih, es krim DeDuren maknyuss sangat… Aaahh… Suami suka durian,
kedua anak saya penggemar es krim. Saya? Suka dua-duanya. Klop deh!
DeDuren pertama kali berdiri di Jln Ardimulyo 14 Singosari,
konsepnya street-eat. Lalu buka
cabang di Jl Semeru 64 (satu lokasi dengan Rumah Meneer) dengan konsep drive
thrue-nya. Outlet yang berada di Jl. Semeru ini lebih megah, lebih keren, dan
menarik berada satu lokasi dengan Rumah meneer. Akhirnya, masuk juga ke DeDuren di Sukarno Hatta. Konsep
indoor nan mini membuat kesan nyaman pengunjung. Kalau ingin yang agak luas, pengunjung bisa memilih ke lantai dua. Saat saya berkunjung sih lagi
sepi, entahlah kalau lagi rame rasanya bagaimana? Hehehe.
![]() |
suasana DeDuren di lantai satu |
Yang disajikan berbagai olahan durian yang dikreasikan
menjadi beberapa makanan dan minuman kekinian. Ada minuman, sup buah, salad dan
beberapa makanan kreasi durian yang lain. Menu andalan DeDuren yakni sup buah,
olahan buah durian yang dicampur dengan es krim rasa durian (eh, es krimnya
durian banget lho) lalu dipadukan dengan aneka topping. Toping-nya
bermacam-macam, seperti roti, ketan, brownies, keju, nutella dan lain-lain.
Harga menu makanan dan minuman juga terjangkau, mulai dari 13.000 s.d. 30.000 rupiah.
Waktu itu kami pesan De Duren Choko Astor, rasanya cukup
lembut dan duriannya sangat terasa. Harganya tidak terlalu mahal, pas di kantong.
Anak-anak juga suka. Eh, mereka biasanya gak suka durian lho. Tapi karena es
krimnya lezat, rasa durian diabaikan oleh mereka. Hehehe. Beneran deh, pengen nambah tapi perut sudah kenyang. Penyajian makanan menggunakan gelas unik berukuran 6 s.d. 8 cm. Saya katakan unik karena bibir gelas miring seperti mau tumpah, jadi posisinya sangat pas (saya suka, saya suka #gayaMeiMei).
![]() |
Ini pesanan kami De Duren Choko Astor |
Aira, anak kedua saya penggemar berat es krim (gimana enggak, manis sih ^_^), tapi tidak suka durian. Tapi lihatlah, betapa lahapnya ia menghabiskan es krim.
Bagi Anda yang tidak ingin menu olahan durian, jangan
khawatir! Ada menu lain, seperti shrimp & vegetable tempura, burger, smoothi,
coffee, dan tea. Nah, lengkap bukan?
DeDuren sangat berkesan dihati saya yang cenderung bukan wiskul mania. Suami saya yang jarang makan di cafe atau resto aja pengen balik lagi e DeDuren, tapi ingin nyoba outlet yang lain.
Terima kasih telah berkunjung. Jika informasi ini bermanfaat, tinggalkan komentar, follow blog, dan G+ ya. Pasti saya follback.
1 Comments
wah mba eni sudah duluan ke sini..ikuut
ReplyDelete