Tak
ada manusia yang terlahir sempurna
Jangan
kau sesali segala yang telah terjadi
Kita
pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
Seakan
hidup ini tak ada artinya lagi
D'Masiv-Jangan Menyerah
Tahu kan lirik lagu D’masiv
berjudul “Jangan Menyerah.” Saya suka lagu ini, seakan selalu memberikan
dorongan positif kepada setiap pendengar. Begitu juga saya yang hampir selalu
merasa tidak sempurna dengan keadaan. Saya yang tidak pernah langsing,
tidak punya banyak uang, tidak jenius, dan masih banyak lagi kekurangan yang
saya miliki.
Tapi setiap kali
mendengar lagu “Jangan Menyerah” saya merasa lebih beruntung daripada orang
lain yang mungkin lebih menderita dari saya. Saya menyadari jika bisa
menyukuri apa yang ada maka hidup adalah anugerah. Tetap menjalani hidup ini
dengan melakukan yang terbaik.
Seiring berjalannya
waktu saya menikah dengan seseorang yang membuat saya semakin bersemangat
menjalani hidup. Tak ada lagi keputusasaan dan merasa sempurna. Kami memang
tidak sempurna, tapi kami berusaha saling melengkapi untuk menjadi sempurna. #MemesonaItu
saat suami dapat menerima diriku apa adanya. Oleh karenanya, setelah menikah
saya dapat menyimpulkan arti kata memesona sebagai berikut.
#MemesonaItu, The Real Mom
Menjadi ibu adalah
anugerah setiap wanita. Siapa sih yang tidak ingin dikarunia anak dalam
pernikahannya? Meskipun ada juga wanita yang terpaksa membuang anaknya,
saya yakin bukan karena tidak ingin menjadi ibu melainkan belum siap.
Bagi saya menjadi “the real mom” dimulai dari saat wanita
mengandung, melahirkan, dan mendampingi tumbuh kembangnya. Bukan berarti wanita
karir belum benar-benar menjadi seorang ibu, karena saya juga bekerja di luar
dan harus merelakan si kecil bersama ayahnya di rumah. Bukankah wanita karir
juga mengandung, melahirkan, dan menyusui anaknya? Hanya saja waktu mereka
membersamai anak-anak terkadang minim.
#MemesonaItu saat
seorang wanita bisa menjadi “the real mom”
dan bukan ibu abal-abal. Mengapa saya katakan abal-abal Karena banyak
sekali wanita yang telah melahirkan anaknya namun tidak memperlakukan mereka
sebagai seorang anak. Kurang memberikan kasih sayang sepenuh hati, asal dikasih
makan, dikasih uang, kebutuhan anak terpenuhi, ya sudah. Jika begitu seorang
ibu tak ada bedanya dengan pelayan atau pembantu.
The
real mom akan
dapat memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada anak-anaknya. Tidak setengah
setengah bahkan rela memberikan nyawa, jika perlu. Namun tetap dalam porsi yang
benar, tidak kurang dan tidak lebih. Dengan begitu seorang ibu benar-benar
menjadi ibu yang sesungguhnya. Memesona sekali bukan?
#MemesonaItu, Bisa Menjadi Kekasih yang Dirindukan
Hal kedua yang
membuat saya selalu memesona adalah bisa menjadi kekasih yang selalu dirindukan
suami dan anak-anak. Tidak peduli sesibuk apapun hari-hari saya, suami dan
anak-anak selalu merindukan kehadiranku. Sebagai seorang istri dan ibu dari
dua orang putri, saya selalu berusaha untuk menghadirkan quality time di dalam keluarga kecilku.
Terbukti suami dan
anak-anak selalu merindukan masakan saya yang tidak mewah seperti masakan
restoran namun berbumbu cinta dan kasih yang melimpah. Mereka selalu merindukan
omelan dan ocehan saya, sepi katanya jika saya menjadi pendiam bahkan satu hari
saja. Itulah mengapa #memesonaitu, bisa menjadi kekasih yang selalu dirindukan
di dalam keluarga kecilku.
#MemesonaItu, Bisa
Berdampingan dengan Ibu Mertua
Menikah bukan hanya
menyatukan dua insan, tapi juga dua keluarga. Setelah menikah, seorang wanita
tidak hanya harus beradaptasi dengan suami baru, tapi juga keluarga dan mertua.
Banyak yang mengatakan lidah mertua itu tajam, hingga ada tanaman bernama lidah
mertua (bentuk ujungnya runcing). Ah, tidak juga. Tergantung sikap dan pola
pikir masing-masing.
Bagi saya, ibu mertua
adalah ibu yang melahirkan suami, berarti ibu saya juga. Berbeda dengan ibu
kandung, yang telah kukenal sejak kecil. Ibu mertua baru bisa kukenal setelah
saya hidup bersama suami, sebagai istri tentunya. Seperti halnya menghadapi
suami baru yang terkadang berbeda pemikiran dengan saya. Menghadapi mertua juga
sama. Harus lebih dalam menjajagi setiap hal bersama beliau, yang pada akhirnya
saya dan ibu mertua bisa berdampingan.
Berdampingan dengan
ibu mertua berarti bisa hidup bersama, saling menyayangi dan mengerti, tanpa
ada perselisihan sedikitpun merupakan hal yang memesona. Saat mendengar kisah
teman-teman dan orang lain tentang perselisihan dengan mertuanya, saya merasa
sangat beruntung karena belum pernah sekalipun mengalaminya.
Untuk apa hidup jika
tak pandai bersyukur? Begitu pikir saya. Berwajah cantik, tapi tidak bersyukur
juga percuma. Punya suami kaya, tapi tidak mensyukuri juga sia-sia. Masih
mending yang punya wajah pas-pasan atau memiliki suami tidak berduit tapi bisa
mensyukuri keadaan, hidup lebih enjoy.
Yap, begitulah #memesonaitu menurutku, kalau kamu? Yuk, tulis #memesonaitu versi dirimu, klik banner berikut ya!
26 Comments
tulisan mbak eni sangat keren.. semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi para wanita...
ReplyDeleteamiin, terima kasih pak
DeleteIh sweet banget mba. Seneng ya kalau kita bisa memesona si dia
ReplyDeletebangeet mbak...
DeleteBener mba.. Memesona itu ga hrs cantik yaa. Cantik tp hatinya ga baik, udh ga terlihat mempesona lg di mata orang2 :D.. Aku selalu seneng ngeliat orang yg bawaan nya ceriaa trs. Ga prnh komplain, bersyukur, ramah, jd kapanpun diliat, walopun mungkin dia ga cantik2 amat, tp inner beautynya menonjol. Jd terlihat mempesona
ReplyDeleteiya mbak fanny, nyenengin ya
Deletemakasih udah berkunjung
Wahhhh....., Aku bukan wanita ini...
ReplyDeletesalah komen aku....
wkwkwkwkwk......
Tapi emang bener kok, mantab nih artikel...
keren...
Eh, hahaha, gak apa mas, cowok juga boleh baca kok.
Deletebtw, makasiih
Semoga Mbak Enni tetep bisa mempesona yaaaa. Gak berkurang dimakan zaman dan waktu. :*
ReplyDeleteamiin, terima kasih mbak
DeleteKereen...bisa berdampingan dengan mertua 👍
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak ivon
Deletewahhh menginspirasi bangettt ....
ReplyDeleteTerima kasih mas andre, salam kenal
DeleteTerutama ya itu Mak, pandai mensyukuri kenyataan. Apalagi sekarang era socmed. Di socmed banyak bertebaran postingan teman-teman yang kita kenal yang kadang bikin baper. Unggah foto selfie di mobil lah, unggah foto rumah baru, jalan-jalan cantik dsb. Di saat begini kita harus mensyukuri kehidupan kita. :(
ReplyDeletehahaha, iya mbak benar, kalau kita bisa mensyukuri kehidupan kita gak akan ada deh iri hati
Deletemakasih sudah berkunjung
Luar biasa ya perempuan itu, bisa memesona dengan caranya msing2, jd kekasih, jd ibu dll
ReplyDeletemultitalent ya mas, hehehe
DeleteWah keren bundaaaaaa 👍😘
ReplyDeleteterima kasih bunda erysha
Deletetulisan ini memesona saya :-)
ReplyDeletega berat sebetulnya ya mbak untuk jadi memesona.
iya mbak bener, terima kasih
DeleteBanyak bersyukur dan ikhlas, bagiku itu memesona
ReplyDeleteSo sweet mbak. Bersyukur ini y yang kadang lupa kita lakukan.thanks pengingat nya
ReplyDeleteTanpa kita sadari kita sudah memancarkan pesona itu ya, Mbak Eni..
ReplyDeleteKeren..
Jadi ibu dan istri emang gak mudah, tapi kaau disyukuri ternyata bisa jd lbh ringan ya mbak :D
ReplyDelete