Dak Galbi Korean Barbeque - Demam drakor alias drama korea telah melanda Indonesia. Mulai dari ABG hingga emak-emak, bahkan mungkin nenek-nenek juga ketagihan nonton drama korea. Oh my good… Remaja pada nggak ngerjakan PR karena penasaran dengan ceritanya, emak-emak lupa nyuci seragam hingga anaknya pakai seragam apek ke sekolah karena apa coba? Nonton drama korea. Hahaha… Sampai-sampai teman-teman bloger juga jarang update blog karena ada aplikasi baru nonton drama korea gratis jika pakai operator tertentu. Oh, kalau yang terakir ini saya nggak berani coba, takut ketagihan juga.
Baca juga: UGD Versi Drama Korea VS UGD Versi Saya
Nah, berbicara tentang drama korea, apa sih yang menarik
selain ceritanya yang hampir selalu memukau? Banyak dong, pakaiannya yang unik,
setting lokasinya yang selalu bagus, dan juga kulinernya yang unik. Saya suka
drama korea sudah sejak 13 tahun yang lalu, Jewel in The Palace alias Da Jang
Geum adalah drama korea pertama yang paling saya suka. Setelah itu jadi sering
nonton lewat TV karena belum tahu kalau ternyata di internet bisa download, duh
gaptek banget pas SMA.
Berbicara tentang makanan korea, sudah sejak lama ingin
mencoba. Tapi cuma pengen aja tanpa ada usaha. Hehehe. Jadi, kali pertama saya
nyoba makanan korea di Bazar MTQ UB 2017 yaitu mie ramyeun dan tteokbokki.
Setelah itu jadi penasaran dengan makanan korea yang lain dan pas beli buku di
wilis Malang, ada Dak Galbi Korean Barbeque di depannya. Penasaran melanda,
mampirlah saya bersama adik dan anak wedok.
![]() |
Dak Galbi tampak seperti lorong |
Pas di depan restonya, yang saya pikirkan pertama kali
adalah kehalalannya. Halal kah? Eh ternyata ada beberapa pengunjung yang pakai
kerudung. Oke, saya positif thinking aja deh, semoga halal 😁
Saat membuka pintu, para pelayan secara kompak menyapa ”annyeong
haseyo” yang artinya “halo”. Hmm… Restonya tidak terlalu besar, meja dan kursi
berjajar di sebelah kanan dan kiri, mirip lorong gitu. Trus di meja ada semacam
lubang yang ditutup dan akan dibuka saat pengunjung memesan barbeque.
Sambil menunggu pesanan datang, saya menikmati lagu-lagu
korea yang sepertinya sengaja diputar agar suasana resto semakin dramatis 😇. Yup, DakGalbi Korean Barbeque juga menyajikan lagu-lagu korea tanpa henti.
Aseeek… Pesanan dataang…
Aseeek… Pesanan dataang…
Wow, diluar dugaan saya, ternyata setiap menu berisi porsi
besar. Pantas saja harganya mahal, satu menu bisa dimakan 2 hingga 3 orang.
Saya pesan Cheese Buldak dan adik saya pesan Hot Ramyeon. Dimana-mana makanan korea
terkenal dengan rasa pedasnya. Pas pertama beli ramyeon di Bazar MTQ UB 2017 saya tidak tahan dengan rasa pedasnya. Tapi di Dak Galbi Korean Barbeque pedasnya pas di
lidah, tidak membuat mulut kebakaran.
Cheese Buldak, Ayam Pedas Mozarella
Ayam+kentang goreng bertabur keju mozarella yang lumer di mulut |
![]() |
40K bukan harga yang mahal jika bisa dinikmati berdua 😋 karena porsinya besar |
Awalnya penasaran dengan namanya yang unik, maklum meskipun penggemar drama korea saya gak paham bahasa korea selain anyeong haseyo, gomawo, dan saranghae 😜 Tahu dari google kalau "bul" (dalam bahasa korea) artinya api/kebakaran, "dak" artinya ayam. So, bisa disimpulkan sendiri Cheese Buldak adalah … (ayam bakar?) 😱
Lebih tepatnya nih, bahan utama Cheese Buldak di Dak-Galbi adalah potongan besar ayam dan kentang yang diiris-iris. Saus terbuat dari
campuran soy sauce, gochukkaru chili powder, gochujang chili paste,
starch syrup, garlic, and cheongyang pepper (perkiraan aja sih ini campurannya, 😎). Lalu ada keju mozzarella di atasnya. Ayamnya empuk, rasanya pedas
manis, tapi pedasnya pas laah. Nggak pedas banget, jadi masih bisa dinikmati.
Hot Ramyeon
Mie Ramen dengan isian sayur dan telor mentah, tapi matang kok kalau sudah dicampur karena kuahnya sangat panas |
![]() |
45K menurut saya cukup murah karena isinya bukan hanya ramen tapi juga udang, ayam, dan aneka sayuran. Rasanya yang mantap dan porsinya yang besar cukup mengenyangkan 2 orang |
Setelah merasakan cheese buldak yang masshiseoyo alias enak, saya dan adik memutuskan memesan satu makanan lagi. Hot Ramyeon, mie ramen pedas, yaitu mie gandum dalam kuah kaldu berbumbu dengan aneka toping sebagai tambahannya. Meskipun namanya ‘hot’ ramyeon, rasanya nggak terlalu pedas kok. Menurut saya sih pedasnya cukup, kuahnya enak dan pas di lidah. Kayaknya sih gochujang (pasta cabai korea) nya nggak terlalu banyak. Sebelumnya saya pernah beli ramen yang murah dan terlalu banyak gochujang, jadinya bibir sampai dower Hahaha.
Hot Ramyeon di Dak Galbi Korean Barbeque, bukan sekedar mie ramen rasa gochujang lho pemirsa. Tapi benar-benar seperti ramyeon yang dihidangkan di korea sana. Yang paling menarik bukan pakai mangkuk, tapi panci kecil yang unyu. Duh, saya langsung bayangin makan ramyeon panas-panas kayak artis korea 😝. Nah, selain mie ramen ada sayuran cambah dan wortel serta udang, ayam, dan telor mentah diatasnya. Saking panasnya, setelah telor kita campur (diaduk-aduk) akan matang dengan sendirinya. #ngilerdeh
Harga sesuai Rasa
Awalya saya merasa berat di kantong, mahal bangeeet... Tapi setelah selesai makan, nggak nyesel deh. Malah pengen mampir lagi ke Dak Galbi Korean Barbeque, tapi sama teman-teman. Porsinya gede-gede jadi wajib bawa pasukan 😍Mupeng? Langsung aja kepoin IGnya: @dakgalbi_resto
Atau datang langsung ke Restonya di Jl. Simpang Wilis Ruko Retawu B-7, Malang
8 Comments
With eating encounters checking on the culinary aptitude as well as, there is parcel riding on the administration and servers endeavor to influence the clients to feel loose. tarantino's pasadena
ReplyDeleteaku suka banget makanan Korea.
ReplyDeleteMelihat Ramenyon nya ngiler banget deh, cocok banget dengan cuaca Bandung yang lagi dingin dan hujan.
Terima kasih untuk sharingnya ya mba :)
Sama..saya penonton Jewel in The Palace juga, Mbak Eni
ReplyDeleteTapi kini sudah pensiun nonton drakor saya. Terakhir ngikutin beberapa tahun lalu. Habis itu sama sekali..
Kecanduan soalnya, sampai diprotes suami. hihihi
kalau makanan Korea, anak mbarep yang suka..sampai hapal menunya juga. Tapi menu Dak Galbi ini terjangkau dibanding di Jakarta lho. Penampakannya pun enaaak. Bikin ngiler saya
Wahhh mbak eni wisata kuliner sekarang ya? Hihihi. Saya juga nonton tuh Djang Geum, bagus. Kapannn bisa icip makanan korea ya? Terimakasih sharingnya mbak!
ReplyDeleteSulungku nih penggemar makanan korea. Aku belum pernah ikutan makan. Nggak berani makan pedas.
ReplyDeleteWhuaaa mak di Malang ya. Insya Allah saya september ke malang sekalian ketemuan yoook.
ReplyDeleteWhoaa...Ada cheese buldak. Saya juga suka. Rasanya enak ya...kalau yang pernah saya rasakan, dagingnya empuk.
ReplyDeleteDuh..jadi pengen makan makanan korea lagi...
Wow! Hot ramyon..! DAEBAAKKK!! Apalagi di Malang yang dingin-dingin gitu. Pasti tambah yummy ... mantab mba Eni.
ReplyDelete